Ungkap Syukur Masyarakat Desa Mlandangan Gelar Bersih Desa


 2024-07-20 |  Desa Mlandangan

Bersih Desa merupakan upacara adat Jawa sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan YME, tradisi bersih desa menjadi salah satu acara tahunan yang patut dilestarikan sebagai salah satu kekayaan ragam budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya adat Jawa yang dilaksanakan di bulan muharrom atau suro (jawa). Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh desa Mlandangan mulai dari anak-anak dan juga orangtua ikut hadir berdoa bersama dalam acara bersih desa. Karena acara ini berlangsung setiap tahun warga masyarakat desa mlandangan sangat antusias hal ini juga sekaligus menjadi cara warga desa mlandangan dalam melestarikan tradisi jawa yang sudah mulai ditinggalkan.

Acara bersih desa diawali dengan kataman Alquran dan Tahlilan yang dilaksanakan pada malam hari sebelum acara bersih desa dimulai. Acara ini dipimpin oleh kepala desa mlandangan, ulama dan kyai dari mlandangan, staf pemerintahan desa serta warga setempat. Acara kataman Al Quran Dilaksanakan di aula kantor desa mlandangan.

Pada pagi harinya dilaksanakan doa bersama yang dihadiri kepala desa Mlandangan, staf pemerintah Desa, Banbinsa, dan Babinkamtibnas diAula Kantor Desa Mlandangan selanjutnya dilanjutkan di Punden Sumberayung. Di punden Sumberayung digelar Kenduri dan juga seni tari Ledek/Tayuban yang merupakan kesenian khas jawa yang sekarang sudah jarang peminatnya. Pemerintah Desa menggelar kesenian ini dengan maksud untuk melestarikan budaya jawa. “Kenduri” (slametan) adalah uapacara adat yang dilakukan oleh masyarakat, biasanya akan berkumpul dan mempersiapkan berbagai jenis makanan yang kemudian akan disajikan dalam sebuah wadah khusus yang terbuat dari gedebok pisang yang disebut “Lengkong”.

selanjutnya setelah acara selesai di Punden Sumberayung, pemerintah desa akan berpindah tempat di punden Mlandangan, Gelaran Acara yang berada di Punden Mlandangan sama dengan yang ada di punden Sumberayung yang diiringi dengan kesenian Ledek/Tayuban. Yang membedakan yaitu masyarakat sekitar yang mengikuti acara di Punden Mlandangan setelah acara doa selesai dilakukan akan berebut nasi kenduri.

Purwoto mengatakan “acara Bersih Desa Mlandangan adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh pemerintah desa mlandangan dan juga masyarakat, hal ini memiliki tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kita terhadap Allah SWT, dan juga leluhur kita yang sudah memberikan warisan harta benda dan juga kesenian yang luar biasa ini, untuk kita jaga dan lestarikan. Tuturnya

Purwoto juga mengajak seluruh warga untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya jawa ini. “mari kita jaga dan lestarikan kebudayaan kita yaitu acara bersih desa ini agar nnti anak cucu kita nanti masih bisa menikmati acara ini, intinya agar acara ini tidak punah dimakan zaman”.