Pace, Mlandangan – Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Mlandangan menghadiri kegiatan penting yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada tanggal 19-20 Desember 2024, Acara tersebut merupakan penandatanganan berita acara serah terima sekaligus peningkatan kapasitas bagi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Tahun Anggaran (TA) 2024.
Kegiatan ini bertempat di LUMINOR Hotel Surabaya Jl. Raya Jemursari No.206-208, Tenggilis Mejoyo, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari pemerintah desa, pengurus P3A/HIPPA, serta pejabat terkait dari BBWS Brantas. Dalam sambutannya, Kepala BBWS Brantas menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, dan pengurus P3A/HIPPA dalam mendukung optimalisasi pengelolaan air irigasi.
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi TA 2024 dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air di sektor pertanian. Melalui program ini, diharapkan para petani dapat memanfaatkan sumber daya air secara lebih efektif sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain penandatanganan berita acara serah terima, kegiatan ini juga diisi dengan sesi peningkatan kapasitas. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pengelolaan sumber daya air, teknik perawatan saluran irigasi, serta strategi pengelolaan kelompok P3A/HIPPA secara profesional dan berkelanjutan.
Pemdes Desa Mlandangan mengapresiasi program ini sebagai salah satu upaya strategis dalam mendukung pembangunan desa berbasis pertanian. “Kami berharap, melalui program ini, masyarakat Desa Mlandangan dapat lebih sejahtera dan mandiri dalam mengelola sumber daya air untuk pertanian,” ujar Dimas Grendi.
Dengan adanya dukungan dari BBWS Brantas dan keterlibatan aktif P3A/HIPPA, Desa Mlandangan optimis mampu mewujudkan pengelolaan air yang lebih baik di masa mendatang. Program ini tidak hanya menjadi langkah teknis tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen bersama untuk memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian desa.