Sejarah Desa Pace Wetan



Menurut Cerita Nenek Moyang Desa Pacewetan tidak terlepas dari Masyarakatnya sendiri.Babat Desa Pacewetan tidak dapat lepas dari 2 Orang yaitu M.Kuat dan M.Bejo,Kedua orang tersebut berjuang sampai mati.M.Bejo dimakamkan disebelah barat balai Desa Sedangkan M.Kuat tidak tahu dimana makamnya.sepeninggal M.Bejo Desa Pacewetan di Pimpin oleh seorang Tumenggung yang bernama Irosroyo yang berpenampilan Ramah tamah, sopan dan santun terhadap masyarakat yang dipimpinnya.Suatu hari Temenggung Irosroyo Meninggal Masyarakat Desa Pacewetan tidak mau/tidak berkehendak dimakamkan ditanah Desa Pacewetan.Ada seorang yang bernama Jaet yang sangat simpatik sama Tumenggung Irosroyo mempunyai saran untuk dimakamkan didesa Pacekulon dan atas saran itu masyarakat desa Pace Kulon menerima dengan Ikhlas.Sebaliknya Masyarakat Desa Pacewetan sangat memerima atas kematian seorang yang bernama Plontang yang mempunyai Tabiat Kurang baik terhadap masyarakat Pacewetan.plontang mempunyai sebuah Rumah megah dan kemudian tenggelam dalam bumi dan sampai sekarang dikenal dengan “ Punden Belik Asem “