SEJARAH DESA PLOSOHARJO
Sejarah Desa
Sejarah Desa Plosoharjo berasal dari cerita para sesepuh/ para tokoh desa yang dikumpulkan melalui cerita dari mulut kemulut tanpa adanya bukti yang jelas dan autentik. Pada tahun + 1300 M setelah pertempuran Ronggolawe dari Tuban dengan Kerajaan Majapahit, datanglah pengembara dari Sentono Adipati Tuban di desa ini. Konon pengembara itu bernama RA MINTARSIH, orangnya senang bertandang kesahabatnya, ke sanak keluarganya bahkan sering pergi ke Pamenang Kediri untuk menambah ilmu kebatinannya. RA Sumarsih mempunyai anak bernama R SUMITRO dan mempunyai saudara bernama DURACHMAN yang mau bersembahyang, maka setiap Bersedesa Di Setiap Dusun Mengadakan Selamatan Di Tempat Yang Ketika Itu Dianggap Keramat Oleh Penduduk setempat Dan Tempat Itu Di Namakan Punden Hingga Samapai Saat Sekarang Penduduk Masih Melaksanakanya. Adapun urutan Lurah desa Plosoharjo antara lain :
1. SENO DIKARJO ( 1960 )
2. SOEWOTO ( 1960 – 1991 )
3. KASTUR ( 1991 – 2000 )
4. EKO PURWANTO ( 2001 – S/d 2007 )
5. KUSNADI ( 2007 - 2014 )
6. KUSNADI (2014 – 2019)
7. JARWA (2019- Sampai Sekarang)
Demikian asal usul Pemerintahan Desa Plosoharjo.
Secara geografis Desa Plosoharjo terletak pada posisi 7°31'0” Lintang Selatan dan 111°540”” Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 156 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS Kabupaten Nganjuk tahun 2018, selama Tahun 2018 curah hujan di Desa Plosoharjo rata-rata mencapai 2400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm.
Batas–batas Desa meliputi:
|
No |
Uraian |
Desa |
|
1 |
Sebelah Utara |
Sonobekel |
|
2 |
Sebelah Barat |
Kecubung |
|
3 |
Sebelah Selatan |
Gemenggeng |
|
4 |
Sebelah Timur |
Kedungombo |
Jarak tempuh Desa Plosoharjo ke Kecamatan Pace adalah 5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak tempuh ke ibukota Kabupaten Nganjuk adalah 10 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 Menit.